Thursday, 3 March 2016

, , ,

Your Lie in April: A Roller Coaster of Emotions, Amazing Music!

Shigatsu wa kimi no uso (Your Lie in April)

I love classical music

Saya tidak tahu banyak tentang musik klasik, tapi musik klasik sudah mewarnai hidup saya sejak kecil. Maklum, ayah saya seorang dosen dan pemain gitar klasik. Entah di rumah atau di tempat konser (karena diculik nemenin bapak atau dapet tiket gratis), musik klasik bisa memberikan warna yang beraneka ragam di kehidupan kita. Ada sebuah feel yang tidak akan kamu temukan di musik-musik pop di negeri ini.

Itulah alasan pertama saya sangat menikmati seri anime ini.

Saya sudah pernah merasakan duduk di kursi penonton, melihat berbagai macam pertunjukkan klasik yang ada di sekitaran Jogja. Pernah juga saya mengajak beberapa teman kampus untuk melihat konser, dan ada teman yang langsung tidur di beberapa menit pertama (begitu juga di anime ini, haha).

Di anime ini, si mangaka menggambarkan permainan yang sangat menyentuh hati, sampai-sampai ada ilusi yang bisa dilihat si penonton. Agak lebay mungkin. Tapi, kamu akan memahami perasaan itu ketika sudah pernah melihat sebuah pertunjukkan langsung. Pernah di sebuah pertunjukkan musik kontemporer di Pusat Studi Prancis, tiba-tiba suasana menjadi hening, as if the world stopped. Dan ketika kau melihat penonton di kanan kirimu, yang kamu lihat adalah semua orang terdiam, mulut menganga dengan mata berbinar-binar.



That is a moment you'll treasure for your whole life! Really.

Pernah juga waktu itu kami menonton konser dari salah satu pianis kelahiran Indonesia yang sejak kecil tinggal di Belanda (so sorry I can't remember his name!). Di awal pertunjukkan beliau memohon maaf ke penonton karena bahasa Indonesianya yang agak terbatas. Sebuah bakat dan permainan yang luar biasa. Tidak hanya membawakan lagu-lagu klasik dari komposer ternama, beliau juga menampilkan karya original komposisi dia sendiri. I can't stop giving standing applause sampai tangan saya sendiri perih :). Di akhir pertunjukkan, dengan sekeras mungkin berusaha berbicara bahasa Indonesia yang terbata-bata, sang pianis maju ke depan panggung, "Saya mendedikasikan karya terakhir ini untuk kedua orang yang telah menjadikan saya hari ini, yang saat ini duduk di depan saya, ayah dan ibu saya". Sebuah momen yang sangat emosional, yang membuat seluruh penonton memberikan standing applause meskipun si pianis belum memulai permainannya.

Rivalry can always bring you further than you can imagine!

Hmm, setelah saya mengingat-ingat lagi 10 tahun yang lalu, saya meluangkan banyak waktu saya di SMP dan SMA mengikuti kompetisi, yang berawal dari sebuah hom pim pah di depan kampus lama MIPA UGM. Bertemu banyak sahabat baru dan rival baru, telah membawa saya untuk terus memperbaiki diri, sampai bisa melanjutkan studi di UK saat ini. Dan alhamdulillah, silaturahmi itu selalu kami jaga sampai saat ini. Thanks a lot my fiere!

Itulah kenapa saya sangat menikmati tema tersebut di anime ini. I know that feel :)

 "Thank you for giving color to my life" 

Semua orang pasti sudah pernah tau rasanya jatuh, when you can't feel anything, just feeling so negative and down. Mungkin saat itu saya juga merasakan hal yang sama, jenuh dengan segala kesibukan di kompetisi. Just feeling plain, meskipun saat itu sebuah achievement sudah di tangan. Momen ketika hidupmu: monotone.

Then, out of nowhere, a  certain someone come and give a color to my life :)

She is like a roller coaster, a bit selfish and self oriented, yet funny, and beautiful. Dia mungkin menjadi alasanku untuk melanjutkan berkarya, keep me on track. Give me a passion, dan membuatku semakin dewasa. Menang dan kalah tidak lagi menjadi beban, just try your best! Karena ada hal yang lebih berharga untuk diperjuangkan. Kalau dipikir-pikir, kompetisi terakhir yang kami ikuti cuma gara-gara ingin nostalgia di tempat kami dulu bertemu.

Itulah kenapa karakter Kaori di anime ini sangat berkesan bagi saya :)

Dan di sisi lain, I feel so stupid, seperti Kousei yang bener-bener ga sensitif. The one who care about you was always there, so close, yet you don't realise it. But I'm grateful that I'm not too late to realise it :)

But..., Don't watch the series!

Karya ini memang berhak mendapatkan appraisal dari berbagai reviewer. Mungkin banyak komentar juga bahwa karya ini terlalu cliche, tipikal sebuah drama. But..., Don't watch the series if  you're not prepared for the feels!

Awesome music, awesome story.
:)

0 comments :

Post a Comment